Suweg, Ternyata Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes Loh...
Suweg (multiply.com) |
Siapa tak kenal Suweg, sejenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di
berbagai tempat di Indonesia khususnya kawasan pedesaan. Sebagai
tumbuhan umbi, rupa suweg memang tak manis. Bentuknya yang besar,
mencapai tiga kali ukuran umbi, membuatnya tidak banyak dilirik orang.
Tetapi, siapa sangka, umbi yang banyak tumbuh liar di Jawa Barat dan
Jawa Tengah ini ternyata bisa menjadi sumber karbohidrat alternatif bagi
penderita diabetes.
Peneliti teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor, Didah Nur Fari, membuktikan hal itu. Ia mengungkapkan, suweg ternyata memiliki kadar serat tinggi, tapi rendah gula. "Jadi, bisa menjadi alternatif murah pengganti nasi bagi penderita diabetes," katanya kepada Flora Libra Yanti dari Gatra.
Ia meneliti manfaat suweg sejak tahun 2005. Didah menemukan kandungan karbohidrat suweg mencapai 18%-21%, dengan kadar serat mencapai 15,09%. Kandungan proteinnya setelah dijadikan tepung juga meningkat menjadi 11,67%. Kadar serat yang tinggi itulah yang membuat suweg memiliki kandungan gula yang rendah. Didah berharap bisa melanjutkan penelitian ini untuk mengembangkan suweg menjadi makanan alternatif bagi penderita diabetes.
Soal manfaat suweg bagi penderita diabetes ini dibenarkan pakar obat tradisional pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Prof. Suwijiyo Pramono. "Ini tidak seperti nasi yang berubah menjadi kalori, yang kemudian menjadi glukosa atau gula," ujarnya.
Suweg, menurut Prof. Suwijiyo, juga tidak meningkatkan kandungan lemak. "Inilah yang membuat suweg bagus untuk diet karena meminimalkan risiko penyakit. Suweg juga punya hipoglikenik yang rendah," kata Prof. Suwijiyo sembari menambahkan bahwa rendahnya kadar gula itu terjadi karena suweg memiliki senyawa polisakarida tertentu. Ia pun yakin, tanaman pangan ini tidak memiliki efek samping.
Di luar suweg, kini Prof. Suwijito sedang meneliti alternatif lain pengobatan diabetes, yaitu dengan tanaman sambiloto. "Cukup dengan direbus dan diminum, tanaman ini cocok bagi orang gemuk," ungkapnya. Dari hasil penelitiannya diketahui, sambiloto mampu mengatasi resistensi insulin, yakni kondisi penderita diabetes yang bergantung pada suntikan insulin atau diabetes tipe 1.
"Ini karena sambiloto mengandung andrografolid (zat aktif yang salah satu fungsinya menghambat pembelahan sel)," kata Prof. Suwijiyo. Meski belum dilakukan pengujian secara klinis, ia kini sedang menatar 150 dokter puskesmas untuk menguji keampuhan sambiloto pada pasiennya. "Istilahnya, observasi klinis," katanya. (Elf/Gat)
Peneliti teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor, Didah Nur Fari, membuktikan hal itu. Ia mengungkapkan, suweg ternyata memiliki kadar serat tinggi, tapi rendah gula. "Jadi, bisa menjadi alternatif murah pengganti nasi bagi penderita diabetes," katanya kepada Flora Libra Yanti dari Gatra.
Ia meneliti manfaat suweg sejak tahun 2005. Didah menemukan kandungan karbohidrat suweg mencapai 18%-21%, dengan kadar serat mencapai 15,09%. Kandungan proteinnya setelah dijadikan tepung juga meningkat menjadi 11,67%. Kadar serat yang tinggi itulah yang membuat suweg memiliki kandungan gula yang rendah. Didah berharap bisa melanjutkan penelitian ini untuk mengembangkan suweg menjadi makanan alternatif bagi penderita diabetes.
Soal manfaat suweg bagi penderita diabetes ini dibenarkan pakar obat tradisional pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Prof. Suwijiyo Pramono. "Ini tidak seperti nasi yang berubah menjadi kalori, yang kemudian menjadi glukosa atau gula," ujarnya.
Suweg, menurut Prof. Suwijiyo, juga tidak meningkatkan kandungan lemak. "Inilah yang membuat suweg bagus untuk diet karena meminimalkan risiko penyakit. Suweg juga punya hipoglikenik yang rendah," kata Prof. Suwijiyo sembari menambahkan bahwa rendahnya kadar gula itu terjadi karena suweg memiliki senyawa polisakarida tertentu. Ia pun yakin, tanaman pangan ini tidak memiliki efek samping.
Di luar suweg, kini Prof. Suwijito sedang meneliti alternatif lain pengobatan diabetes, yaitu dengan tanaman sambiloto. "Cukup dengan direbus dan diminum, tanaman ini cocok bagi orang gemuk," ungkapnya. Dari hasil penelitiannya diketahui, sambiloto mampu mengatasi resistensi insulin, yakni kondisi penderita diabetes yang bergantung pada suntikan insulin atau diabetes tipe 1.
"Ini karena sambiloto mengandung andrografolid (zat aktif yang salah satu fungsinya menghambat pembelahan sel)," kata Prof. Suwijiyo. Meski belum dilakukan pengujian secara klinis, ia kini sedang menatar 150 dokter puskesmas untuk menguji keampuhan sambiloto pada pasiennya. "Istilahnya, observasi klinis," katanya. (Elf/Gat)
Post a Comment for "Suweg, Ternyata Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes Loh..."
Post a Comment