Pulosari Sukses Gelar Festival Wong Gunung 2016

Festival Wong Gunung 2016 (Dok/Tribratanews)

Mogaraya.com - Pagelaran besar bertajuk Festival Wong Gunung (FWG) yang baru saja dihelat pemerintah kecamatan Pulosari sukses menghadirkan ribuan pengunjung.
 
Walaupun baru pertama dilaksanakan di wilayah ini, tetapi semua potensi masyarakat setempat begitu bersemangat dan berlomba-lomba untuk unjuk kemampuan. Ruwat air panguripan yang dibawa 12 bidadari kembang desa juga berhasil sebagai daya tarik yang memukau pengunjung.

Acara diawali dengan prosesi ruwatan diawali dari pengambilan air panguripan di lereng Gunung Slamet. Kemudian diruwat oleh juru kunci di Desa Nyalembeng dan dibawa 12 bidadari kembang desa ke lokasi festival di lapangan Pulosari.

Sebelum penyerahan air suci digelar pawai extravaganza 100% Wong Gunung. Diikuti sejumlah mobil hias pembawa hasil bumi seperti tomat, kacang panjang, cabe merah, wortel, kol dan lainnya serta iring-iringan 12 dokar berisi masing-masing kembang desa.

Sepanjang perjalanan masyarakat sangat antuasis mengikuti pawai. Kendati jalan kecamatan relatif sempit, pawai tetap lancar. Iring-iringan pawai sepanjang sekitar satu kilometer itu finis di lapangan yang menjadi pusat keramaian FWG.

Sejumlah stan pameran hasil bumi dan produk unggulan wilayah kecamatan Pulosari seperti, sayur mayur, kerajinan tangan dan dilanjutkan dengan pagelaran seni tradisional sintren dan kuda kepang.

Acara ditutup pembagian air panguripan kepada 12 kades oleh Bupati Junaedi didampingi Camat Pulosari BPM Wibowo. Bupati mengatakan, ruwatan air panguripan intinya memohon kepada Allah Swt agar daerah setempat tidak mengalami kesulitan air lagi. 

Selain itu, bupati mengharapkan event FWG juga sebagai sarana mempromosikan Kecamatan Pulosari yang kaya keindahan alamnya.” Festival ini merupakan kebanggaan semua masyarakat Pulosari, saya pribadi merasa bangga atas prakarsa camat ini,". 

FWG diharapkan mampu menumbuhkan potensi Pulosari menyosong program kecamatan wisata serta sebagai ajang promosi potensi alam, kuliner, dan sendi budaya.

sumber: Suara Merdeka (diolah)