Widget HTML #1

Antisipasi Kekurangan APD, RSUD M. Ashari Buat Sendiri

Antisipasi Kekurangan APB, RSUD M. Ashari Buat Sendiri

Infomoga.com -- Pemalang, Rumah Sakit Umum Daerah dr M. Ashari Pemalang, melakukan langkah antisipatif dengan membuat sendiri alat pelindung diri (APD) untuk dokter dan paramedis.

Langkah ini ditempuh untuk mengurangi ketergantungan dan kekurangan bantuan APD dari pemerintah. Direktur RSUD Ashari, Sunardo Budi Santoso, mengatakan, rumah sakit membuat APD sendiri karena bantuan dari pemerintah daerah diprediksi tak akan cukup.

"Berapa pun yang disediakan, baik oleh Pemerintah Daerah maupun Dinkes (Dinas Kesehatan) tidak akan cukup. Apalagi itu sekali pakai, jadi pasti kebutuhan besar," kata Sunardo seperti dikutip dari laman Tempo.co, Kamis (26/3/2020)

Baca juga: Update COVID-19 Jateng: 38 Kasus, 4 Meninggal dan 34 dalam Perawatan

APD yang sudah diproduksi adalah baju hazmat dan pelindung wajah. Pembuatan baju hazmat itu diserahkan kepada konveksi yang ditunjuk rumah sakit.

Menurut Sunardo, mereka mengacu baju hazmat keluaran pabrik yang sudah ada untuk ditiru. Bahan-bahan yang digunakan pun sama, yakni polypropylene spundbound.

Di kondisi seperti ini harus inovasi. Kualitasnya paling tidak mendekati keluaran pabrik," lanjut dia.

Hingga saat ini, sudah ada sekitar 1.000 baju hazmat yang diproduksi. Sunardo mengatakan, harga satuan baju hazmat yang diproduksi itu adalah Rp 125 ribu.

"(Anggaran) dari rumah sakit, kami kan BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah), jadi di tiap bidang ada penganggaran," ujar dokter spesialis THT ini.

Adapun pelindung wajah dibuat menggunakan mika yang paling tebal. Rumah sakit sudah memiliki sekitar 300 alat pelindung wajah. Setiap harinya, kata Sunardo, mereka memproduksi sekitar 100 alat.

"Kalau mika murah, tinggal ke toko fotokopi, nanti variasi pakai bando atau karet untuk di kepala." jelas sunardo.

Baca juga: Pengrebekan Teroris di Batang, Jawa Tengah, 1 Orang Ditembak, 2 Lainnnya Ditangkap

Sunardo menambahkan meski hingga saat ini RSUD M. Ashari belum merawat pasien COVID-19. Namun, APD tersebut sudah digunakan jika menangani pasien-pasien yang memiliki gejala terinfeksi virus corona.

Sebagai catatan, hingga saat ini berdasarkan data resmi, di Jawa Tengah, tecatat 38 kasus positif COVID-19. Dengan rincian 4 orang meninggal dunia, sebanyak 34 di antaranya dirawat di sejumlah rumah sakit, dan 4.

Adapun orang dalam pemantauan Covid-19 ada 2.858 dan pasien dalam pengawasan Corona sebanyak 257.

Post a Comment for "Antisipasi Kekurangan APD, RSUD M. Ashari Buat Sendiri"