Tradisi Sambatan, Kearifal Lokal yang Nyaris Hilang
Infomoga.com -- Indonesia memiliki beragam tradisi dan budaya yang unik. Dari makanan hingga sosial-kemasyarakatan selalu dibalut dengan tradisi dan budaya yang merupakan kearifan lokal (local wisdom) masyarakatnya.
Salah satunya tradisi gotong royong, yakni sebuah kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul, karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul.
Hanya di Indonesia,kita bisa menemukan sikap gotong royong ini. Tradisi ini merupakan sikap positif yang harus di lestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh & kuat di segala lini.
Baca juga: Tekwinan, Tradisi Unik Memperingati Maulid Nabi
Dulu kebersamaan ini tidak hanya dipedesaan bisa kita jumpai sikap gotong royong, melainkan di daerah perkotaan pun bisa kita jumpai dengan mudah. Karena secara budaya, memang sudah di tanamkan sifat ini sejak kecil hingga dewasa.
Tapi kini, jangankan di kota, dipedesaan pun kebiasaan yang merupakan warisan adiluhung para nenek-moyang kita seakan mulai terkikis oleh modernisasi
Dahulu, kita pasti mengingat, kearifan lokal bernama “Sambatan” nama lain dari gotong-royong begitu melekat pada setiap sendi kehidupan, terutama pada masyarakat yang tinggal dipedesaan.
Sambatan sebagai salah satu tradisi yang harus kita jaga bersama agar senantiasa ada dan tak pernah lekang ditelan perubahan zaman.
”Sambatan” berasal dari kata “sambat” yang berarti meminta bantuan atau pertolongan kepada orang lain. Tradisi sambatan atau di masyarakat sering disebut juga “nyambat” adalah tradisi untuk meminta pertolongan kepada warga masyarakat yang bersifat massal untuk membantu keluarga yang sedang memiliki keperluan atau sedang terkena musibah. Seperti membangun, memperbaiki atau memindah rumah, melaksanakan hajatan, dan juga keperluan-keperluan lain yang membutuhkan bantuan orang banyak.
Sebuah kearifan lokal yang terbentuk dari semangat gotong-royong yang tinggi di dalam masyarakat. Yang semua itu di dasarkan pada rasa kepedulian antara masyarakat satu dan lainnya.
Baca juga: 110 Tahun GKJ Moga, Saksi Sejarah Keharmonisan Beragama
Menyatukan perbedaan dan keberagaman menjadi satu rasa dan kepentingan dalam kerja untuk bahu-membahu saling membantu. Rasa ikhlas untuk saling tolong-menolong tanpa memandang warna dan latar belakang.
Tradisi yang penuh dengan semangat gotong-royong di dalam masyarakat, yang memiliki nilai kearifan lokal harus terus dipertahankan. Karena semangat itu lah yang menyatukan masyarakat dari banyaknya warna dan perbedaan.
Keberagaman bukanlah hal yang membuat perbedaan antara satu dan lainnya menjadi pertentangan. Tapi perbedaan harus memberi warna yang indah dalam keberagaman yang menjadi kekuatan luar biasa di dalam masyarakat.
Sumber Simaraya Blog
Post a Comment for "Tradisi Sambatan, Kearifal Lokal yang Nyaris Hilang"
Post a Comment