Siap-siap! Harga BBM Pertalite Bakal Segera Naik

Infomoga.com -- Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite semakin kuat. Beban subsidi yang terus membengkak membuat pemerintah harus memutar otak.

Apalagi ditambah terus naiknya harga minyak mentah dunia serta nilai tukar rupiah menjadi pertimbangan lain.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memberikan bocoran terkait kondisi beban APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang makin berat. 

Baca juga: Terus Menipis, Konsumsi Pertalite Bulan Juli Sudah Menyedot 69 Persen Kuota Tahun 2022

Pasalnya pemerintah masih terus memberikan subsidi BBM di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia. Bahkan menurutnya, subsidi tersebut bisa mencapai Rp600 triliun jika terus mengikuti harga minyak dunia. 

"Mungkin subsidi kita tetap ada, tapi angkanya yang harus kita perkecil," kata Bahlil usai konferensi pers dikantornya, Jumat (12/8/2022) seperti dilansir Sindonews.com. 

Karena jika pemerintah mencabut subsidi 100% untuk BBM bakal menimbulkan dampak inflasi lebih tinggi. Sebab sektor energi menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar. 

Tidak ada tambahan subsidi

Sementara itu, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengatakan, tidak ada lagi penambahan subsidi BBM.

"Tidak akan ada penambahan subsidi. Pilihan yang bisa ditempuh pemerintah adalah menaikkan harga energi yang disubsidi dengan mempertimbangkan dampak inflasi dan daya beli rumah tangga miskin," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, seperti dilansir Senin (15/8/2022).

Pemerintah harus merubah kebijakan subsidi energi. Said tidak menyebut jadwal pasti kenaikan harga. 

Baca juga: Daftar 8 Kepala Daerah yang Ditangkap KPK Sejak Januari 2022, Terbaru Bupati Pemalang

Akan tetapi dirinya menyarankan agar kenaikan tidak dilakukan secara drastis, namun bertahap per 3 bulan. Sehingga masyarakat tidak mengalami tekanan berat.

"Naikkan saja bertahap per 3 bulanan," kata Said.

Kembali ke Menteri Bahlil, dirinya mengatakan bahwa saat ini tengah menghitung dan merancang wacana untuk menaikan harga Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter. Sehingga tambalan subdisi untuk BBM bisa terpangkas. 

"Masih dihitung (Pertalite harganya Rp10 ribu)," kata Bahlil.